Pada 8 Dzulhijjah, jemaah Haji Khusus Alhijaz Indowisata memulai perjalanan dengan memasuki Mina. Di sini jemaah mulai menunaikan prosesi Haji, melaksanakan salat fardu dengan cara qasar tanpa jama’, serta bermalam untuk menjalani hari Tarwiyah. Suasana Mina penuh ketenangan, menjadi momen persiapan ruhani sebelum memasuki puncak Haji.
Pada 9 Dzulhijjah, setelah matahari pagi menyinari lembah Mina, jemaah bergerak menuju Padang Arafah.
Di sinilah jemaah menunaikan wukuf, yang merupakan rukun Haji yang paling utama. Para jemaah mengisi waktu dengan doa, zikir, dan ibadah lainnya. Pembimbing Alhijaz memberikan arahan dan bimbingan spiritual agar jemaah memperoleh pengalaman wukuf yang khusyuk dan penuh makna.
Selepas matahari terbenam di Arafah, jemaah melanjutkan perjalanan menuju Muzdalifah. Di tempat ini jemaah: Bermalam (mabit), Mengumpulkan batu kerikil untuk melaksanakan lempar jumrah, Beristirahat sebelum kembali ke Mina. Suasana malam di Muzdalifah memberikan ketenangan sekaligus persiapan fisik dan mental menuju rangkaian berikutnya.
Pada hari-hari Tasyrik, jemaah kembali lagi ke Mina untuk melakukan prosesi penting yaitu lempar jumrah. Prosesi ini dilakukan dengan penuh tertib dan aman, dipandu langsung oleh tim berpengalaman Alhijaz Indowisata. Fasilitas yang nyaman serta pengaturan teknis yang rapi membantu jemaah tetap fokus dalam beribadah.
Sekema perjalanan Haji Khusus dengan Tarwiyah di atas memberikan gambaran lengkap dan sistematis mengenai alur ibadah puncak Haji. Dengan pelayanan profesional, pembimbing bersertifikat, serta manajemen perjalanan yang optimal, Alhijaz Indowisata memastikan seluruh jemaah menjalankan rangkaian manasik dengan khusyuk, nyaman, dan sesuai tuntunan syariah.